:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Rabu, 21 Maret 2018

1.4 TEKNOLOGI BROADBAND
Setelah teknoIogi jaringan wireless terbentuk dan berkembang dengan pesat, dampak dari teknologi wireless ini memicu munculnya teknologi pita lebar (broadband). Teknologi ini tergolong menjanjikan bagi pengguna internet di dunia, terutama di negara berkembang, termasuk
Indonesia.

Para pengguna internet, khususnya di Indonesia, sudah mulai melirik broadband sebagai media komunikasi Internet utamanya. Jangan bandingkan dengan luar negeri, yang koneksi internet perumahannya hampir semua sudah menggunakan broadband berkecepatan super.
Hasil gambar untuk broadband teknologiSelama masa perjalanannya, jaringan internet broadband cukup banyak berkembang, baik dari segi teknologinya maupun produk-produknya, yang dilempar ke pasaran oleh penyedia jasa internet. Tren produk broadband dari waktu ke waktu semakin membuat internet terasa murah saja, meskipun kualitasnya tidak selalu dijamin bagus. Teknologi broadband memang menjadi salah satu faktor yang memengaruhi meluasnya penggunaan internet.
Jika di luar negeri banyak yang sudah merasakannya, mungkin ada sebagian pengguna komputer di Indonesia yang sekadar mengetahui infomasi tentang internet broadband beserta teknologi dan produknya. Oleh karenanya, tidak ada salahnya jika teknologi ini di-review kembali dengan cakupan yang lebih bersifat umum. Meskipun beIum bisa merasakannya, setidaknya sudah ada gambaran mengenai pengertian sebenarnya teknologi internet broadband yang sering dibincangkan di
kota besar.

1.4. l . ALASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI BROADBAND

Teknologi internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang biasa dijanjikan oleh servis broadband adalah sampai sekitar 128 Kbps atau lebih. Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar, namun teknologi internet broadband pada jalur ini biasanya akan dibagi dengan pengguna sekitarnya. Jika tidak ada yang menggunakan,
yang dapat selalu aktif selama koneksi ke sentral terminasi DSL masih aktif.
Teknologi DSL dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat DSLAM (DSL Access Multiplexer). Perangkat inilah yang membuat media koneksi berjalan menggunakan teknologi DSL dan menjadi pusat terminasi. DSL biasanya menggunakan sinyal frekuensi dengan range yang cukup tinggi, hingga 1 MHZ. Masing-masing tipe DSL berbeda dalam hal penggunaan frekuensinya. Sebagai contoh, teknologi ADSL menggunakan frekuensi 20 KHZ sampai 1 MHz.

Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal suara yang juga dibawa dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap dapat melakukan peneleponan sementara koneksi internet juga tetap berjalan. Lain halnya dengan DSL jenis single-line, DSL yang menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal suara. Dengan spesifikasi ini, maka pelanggan DSL jenis ini tidak akan dapat melakukan peneleponan ketika terkoneksi dengan internet.
Namun demikian, teknologi DSL juga bukan tanpa kekurangan. Kekurangan pertama, teknologi DSL pada keadaan normal memiliki area coverage maksimal sebesar 5,5 Km saja. Dengan adanya batasan ini, masih banyak area yang belum bisa dijangkau. Selain itu, tidak semua kantor sentral otomat (STO) dibuat untuk mendukung teknologi DSL, sehingga beberapa area tertentu belum bisa menikmatinya sampai terpasangnya perangkat DSLAM di STO tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us